Tuesday, September 22, 2015

PENGELOLAAN KESEHATAN BURUNG DI MEGA BIRD AND ORCHID FARM (MBOF) CILUER, BOGOR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Satwa liar telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pemanfaatan berupa daging untuk kebutuhan protein hewani, sebagai hewan peliharaan, obyek wisata serta sebagai hewan percobaan biomedis dan obat-obatan. Salah satunya yang banyak dimanfaatkan yaitu satwa burung. Satwa burung memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga banyak dimanfaatkan. Namun, pemanfaatan ini harus memperhatikan kondisi populasi berbagai jenis satwa yang dimanfaatkan agar dapat diperoleh pemanfaatan secara berkelanjutan. Pada kenyataannya banyak satwa yang dimanfaatkan khususnya satwa burung tanpa memperhatikan populasi dialamnya. Populasi yang semakin sedikit di alam dan sering mengalami masalah yang kritis baik burung yang dilindungi maupun tidak dilindungi. Penurunan populasi ini akibat perburuan illegal yang dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan sebagai hobbi dan adanya deforstasi hutan.
Keberhasilan suatu kegiatan konservasi satwa tidak terlepas dari aspek kesehatan satwa yang dikelola. Kesehatan satwa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pathogen yang dapat menyerang satwa dan menjadikan satwa yang bersangkutan sebagai inangnya. Satwa yang terserang pathogen dalam suatu populasi berpotensi menyebabkan penularan tehadap individu-individu lainnya, hal ini berkaitan dengan salah satu sifat pathogen yang juga berkembang biak dan mempertahankan keturunannya.
Burung merupakan salah satu satwa yang banyak ditangkarkan untuk berbagai pemanfaatan baik untuk pemanfaatan konservasi maupun untuk pemanfaatan sosial, ekonomi dan budaya. Manajemen kesehatan pada burung sangat diperhatikan oleh pihak pengelola untuk menghindari terjadinya stress. Terjadinya penyakit pada burung dapat dilihat dari perubahan suhu tubuh, frekuensi nafas dan perubahan denyut jantung. Untuk mengetahui cara pengobatan dan pengendalian penyakit, maka dilakukan pengamatan langsung dan analisis untuk mendapatkan informasi mengenai manajemen pengelolaan penangkaran burung Mega Bird and Orchid Farm (MBOF).

1.2  Tujuan
Praktikum yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek kesehatan  di Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) Ciluer, Bogor



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Satwaliar
Pengelolaan satwa liar merupakan suatu proses kompleks yang saling terkait. Kompleksnya komponen pengelolaan satwa liar dapat dilihat dari pengelolaan pakan, kesehatan, habitat, dan populasi satwa tersebut. Antar komponen pengelolaan tersebut merupakan unsur-unsur penting dalam pengelolaan satwa liar di alam. Apabila salah satu dari komponen pengelolaan tersebut tidak dilkasanakan dengan baik, maka pengelolaan satwa liar yang di maksud atau yang dikelola tidak akan berjalan dengan baik.
Pengelolaan satwa liar, baik itu dalam konservasi insitu maupun eksitu penting untuk memperhatikan kondisi pakan satwa yang dikelola. Hal ini dikarenakan kondisi pakan satwa akan mempengaruhi komponen lainnya dalam pengelolaan, seperti kesehatan dan populasi. Kondisi pakan akan mempengaruhi komponen pengeolaan tersebut karena pakan erat kaitannya dengan kesehatan dan populasi satwa. Apabila kondisi pakan satwa yang dikelola baik, artinya nutrisi dan gizinya tercukupi dengan baik maka kondisi kesehatan dan populasi satwa tersebut juga akan baik pula. Hal ini juga dapat diartikan bahwa kesehatan satwa dan populasi (terkait dengan pola reproduksi) satwa yang dikelola dapat terjamin pula.
Pengelolaan pakan merupakan salah satu hal yang penting dalam pengelolaan satwa liar. Pengelolaan pakan bagi satwa karnivora di habitat in situ tentunya tidak terlepas dari mangsanya yang termasuk satwa herbivora. Satwa herbivora di habitat in situ hidupnya bergantung dari ketersediaan pakannya seperti rumput-rumputan.
Peningkatan produktivitas makanan satwa liar di daerah padang rumput atau savana dapat dilakukan dengan berbagai teknik pengelolaan, seprti penggunaan api, penggunaan pupuk, pengelolaan vegetasi, dan penggemburan tanah pada lapisan olah (top soil) (Alikodra 1989).

2.2 Kesehatan Satwa
Keberhasilan usaha penangkaran ditentukan oleh banyak factor, diantaranya adalah kesehatan. Kesehatan satwa dipenangkaran dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, makanan, manajemen, bibit penyakit dan kelainan-kelainan metabolism (Vos 1982). Dengan memenuhi semua kebutuhan dan menjaga sanitasi lingkungan hidupnya maka kesehatan burung kakatua dapat terjaga, berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan kesehatan  (Prahara 1999):
a.       Burung dijauhkan dari kondisi-kondisi penyebab stres (seperti populasi yang terlalu padat di dalam sangkar atau adanya burung yang terlalu dominan).
b.      Ukuran kawat sangkar rapat untuk menghindari masuknya tikus.
c.       Burung kakatua dihindarkan dari kondisi alam atau cuaca yang terlalu ekstrim, misalnya kepanasan atau kedinginan.
d.      Suplemen vitamin dan mineral diberikan secara teratur pada buah atau pakan lunak kesukaannya dan tidak diberikan pada biji-bijian atau air karena kurang efektif.
e.       Kebersihan sangkar, tempat pakan dan minum senantiasa dijaga.
f.       Burung kakatua diberi pakan yang bermutu baik.
g.      Kondisi burung diperiksa minimum 2 kali sehari terutama pada saat matahari terbit.
Menurut Vos (1982) aspek kesehatan mencakup pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemantauan kesehatan. Tindakan pencegahan penyakit pada satwa yaitu berupa pemeriksaan kesehatan, vaksinasi,manajemen pakan (nutrisi), pengaturan minimum, dan desinfeksi. Pemberian pakan burung di penangkaran yang baik haruslah memenuhi kebutuhan gizi seimbang yang diperlukan oleh burung seperti di alam. Pakan diberikan dalam jumlah secukupnya yang diberikan 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari setelah sangkar dibersihkan dan siang hari sekitar pukul 12.00, pakan disajikan pada nampan-nampan plastik atau ditancapkan pada kayu tenggeran yang telah dilengkapi dengan paku-paku atau kait-kait, tempat minumnya dari sebuah bak atau kolam kecil yang airnya diganti dan dibersihkan minimal satu kali sehari (Prahara 1999).
Meskipun sudah dilaksanakan perawatan dengan baik burung masih dapat diserang penyakit terutama pada saat pergantian cuaca, maka perlu diketahui ciri-ciri burung  yang sakit (Prahara 1994). Stadium pertama kebanyakan dapat terlihat melalui sinar mata burung yang bersangkutan, matanya tidak bersinar atau bahkan terpejam, burung mulai tertidur dengan kepala dilipat ke dalam sayapnya walaupun kedua kakinya masih dapat bertengger, bulu-bulunya terutama di sekitar kepala akan tampak kusam dan kusut, feses tidak normal baik warna ataupun konsistensinya (Prahara 1994). Menurut Prahara (2003), gangguan fisik yang biasa diderita oleh burung kakatua, antara lain:
a.       Penyakit internal adalah penyakit yang menyerang organ-organ dalam burung, misalnya usus, hati, paru-paru dan jantung. Penyakit yang bersifat internal dapat disebabkan oleh mikroorganisme dan cacing. Penyakit internal yang paling sering menimpa burung paruh bengkok adalah berak darah (coccidiosis), cacingan, monoliasis dan aspergiliosis.
b.      Penyakit eksternal adalah penyakit yang menyerang organ-organ luar walaupun akibatnya dapat juga menyerang organ dalam. Salah satu penyakit eksternal pada burung paruh bengkok adalah pssitacine beak and feather disease (PBDF) atau penyakit paruh dan bulu. Penyakit ini dapat menyerang seluruh burung paruh bengkok, terutama kakatua.
c.       Penyakit defisiensi terutama disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pakan burung. Penyakit ini sebenarnya banyak ragamnya tergantung pada kekurangan zat vitamin atau mineral. Namun, penyakit ini tidak akan timbul jika kebutuhan minimal pakan burung dapat disediakan. Penyakit defisiensi yang paling sering menyerang burung paruh bengkok adalah defisiensi kalsium.
d.       Trauma


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum
Praktikum pengelolaan penangkaran burung dilakukan pada hari senin tanggal 20 Mei 2013 pukul 13.00-17.00 WIB di penangkaran Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) Ciluer, Bogor.

3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelolaan penangkaran burung yaitu alat tulis, kamera, dan studi literatur. Sedangkan objek yang digunakan yaitu burung yang ada di penangkaran Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) Ciluer, Bogor.

3.3 Metode Pengambilan Data
     Metode pengumpulan data yang digunakan pada praktikum pengelolaan penangkaran burung yaitu dengan data primer dan data skunder. Data primer diproleh dengan cara observasi langsung ke lokasi praktikum dan wawancara pengelola penangkaran burung di MBOF. Observasi langsung dilakukan dengan mencari informasi aspek-aspek jenis-jenis penyakit, cara pengobatan, maupun cara pencegahannya. Sedangkan data skunder meliputi studi pustaka yakni dengan memperoleh data dari berbagai sumber diantaranya, buku, jurnal, maupun laporan ilmiah lainnya mengenai aspek-aspek pengelolaan burung.

1.4    Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Data dianalisis dengan mendeskripsikan mengenai aspek-aspek pengelolaan burung di Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) Ciluer, Bogor.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menejemen pakan dan kesehatan satwa, suatu teknik menejemen pengelolaan satwa di penangkaran yang dalam pemeliharaannya memperhatikan dari berbagai aspek pemeliharaan diantaranya aspek umum, aspek pakan, dan aspek kesehatannya.

3.1 Aspek Umum
Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) adalah suatu penangkaran besar yang telah memiliki 87 spesies burung. Burung-burung tersebut didapatakna dari hasil beli di penangkaran lain (F2) ataupun membeli burung yang diambil dari alam (F0). Terdapat dua jenis perlakuan di MBOF yaitu breeding dan rearing. Breeding adalah pennagkaran untuk menghasilkan keturunan, sedangkan rearing hanya untuk pembesaran. Jenis yang dilakukan breading contohnya adalah jalak bali, love bird, golden peasant, cempaka, merak hijau, merak albino, kakak tua seram, kakak tua raja, kaka tua jambul kuning, dan mambruk. Sedangkan hasil rearing ada Macau, jenjanng mahkota, ayam jepang, cenderawsaih merah, dan cenderawasih raja. Selain burung penangkaran MBOF memiliki tarsius dan marmoset.
Berdasarkan hasil wawancara pengelola, bibit satwa di penangkaran didapatkan dari berbagai tempat mulai dari dalam negeri sampai luar negeri. Dalam negeri dari Bali, Irian Jaya, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku. Sedangkan luar negeri dari Belanda dan Amerika.  
Di penangkaran ini terdapat pencatatan silsilah yang dibuat setiap terdapat kelahiran dan penetasan. Setiap kelahiran didaftarkan atau dilaporkan ke Departemen Kehutanan. Selain pencatatan silsilah, untuk jenis yang masuk dan yang keluar di penangkaran ini dilaporkan melalui berita acara.

3.2 Aspek Pakan
3.2.1 Jenis Pakan
Jenis pakan yang ada di penangkaran burung Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) beragam, tergantung dari jenis burungnya. Makanan jalak bali contohnya pada anakan berupa voer yang telah dicampur dengan sedikit air sehingga menjadi lembek. Sedangkan pada jalak bali yang telah remaja dan dewasa pakannya berupa buah-buahan, biji-bijian, dan serangga (MacKinnon 1989). Makanan alaminya seperti tembelekan (Lantana camara) dan macam-macam serangga (capung, belalang, dan ulat). Di tempat penangkaran, pakan yang umum diberikan adalah pepaya, pisang, telur serangga (kroto), tulang cumi-cumi, dan ulat hongkong. Untuk burung paruh bengkok ada kacang tanah, biji bunga matahari, jagung, pepaya, dan voer.
3.2.2 Sumber Pakan
Sumber pakan yang ada di MBOF berasal dari dalam negeri seperti pepaya, jagung, kacang tanah, biji bunga matahari, ulat hongkong, pisang, dan beberapa serangga. Mereka telah bekerjasama dengan produsen-produsen buah dan sayur tersebut, sehingga rutin memasok buah dan sayur ke MBOF. Untuk pakan kenari dan kakaktua berasal dari Belanda.
Sumber pakan yang diberikan pada satwa-satwa burung di penangkaran MBOF berasal dari distributor tetap, yang menyediakan pakan burung-burung yang ada di penangkaran MBOF. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan pakan sebesar Rp. 1.000.000,- setiap kali membeli pakan burung dan dalam satu bulan biaya dibutuhkan untuk merawat burung-burung tersebut sekitar Rp. 29.000.000,-. Pengelola juga menanam buah papaya sendiri di penangkarannya, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa dan menghindari agar tidak terjadi kekurangan pakan pada satwa burung yang ditangkarkan. Pemberian pakan dilakukan secara rutin dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Pada air minum yang diberikan oleh pengelola biasanya ditambahkan vitamin dan air yang diberikan berasal dari air kran langsung. Hal ini bertujuan untuk menghindari sakit pada burung yang ditangkarkan.

3.3 Aspek Kesehatan
3.3.1 Jenis Penyakit
Jenis penyakit yang biasa menyerang burung-burung yang ada di penangkaran MBOF menurut penuturan pemilik, hanya diare  dan cacar. Saat wabah flu burung (virus H5N1) menyerang, penangkaran ini terbebas dari flu burung, hal ini dikarenakan pennaggulangannya yang baik. Jenis-jenis penyakit yang pernah menyerang burung di penangkaran MBOF adalah Tetelo atau Newcastle Disease (ND), Coccidiosis (berak darah), Enteritis (radang usus), Proventriculitis (radang tembolok), dan  Lice (kutu), gatal, mencret, dan sakit cacar. Berdasarkan wawancara pengelola penyakit tersebut secara umum timbul karena pakan dan kandang yang kurang bersih, sedangkan pengelola tidak mengetahui penyebab penyakit tersebut secara khusus. Oleh sebab itu, pencegahan dan pengendalian penyakit menjadi hal yang penting dalam kegiatan penangkaran burung. Penyakit lain yang sering menyerang burung-burung tersebut antara lainbengkak kaki, bengkak mata, luka akibat perkelahian.
Penyakit-penyakit tersebut ditimbulkan oleh berbagai hal seperti pakan dan kandang. Pakan yang kurang bersih, kebersihan kandang yang kurang baik, dan biasanya juga cuaca berpengaruh terhadap kesehatan burung. Pengenalan jenis-jenis penyakit sangat diperlukan untuk menentukan langkah-langkah pengendaliannya. Pengendalian terhadap penyakit yang menyerang burung di penangkaran dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi gejala-gejala klinis yang ditunjukan burung, makanan, kandang (kotor) dan cuaca ekstrim.

3.3.2 Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit yang dilakukan di MBOF dilakukan dengan cara membersihkan kandang secara rutin (pagi dan sore hari). Selain itu, dilakukan juga penggantian pakan sehari dua kali (pagi dan sore hari), sehingga burung selalu mendapatkan pakan yang segar dan tidak kotor. Selain itu dilakukan pula penyemprotan cairan desinfektan pada kandangkandang untuk menghilangkan bakteri dan penyakit. Selain itu, MBOF juga memberikan vitamin dan suplemen import kepada burung-burung di penangkaran.
Pencegahan terhadap kuman dan penyakit dilakukan dengan melakukan pembersihan kandang secara teratur dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Perawatan kandang juga dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang beserta kelengkapannya. Perlunya perhatian karena akan berhubungan dengan kesehatan burung. Kandang yang terjaga kebersihannya cenderung dapat menghindarkan burung dari penyakit, sementara kandang yang terlihat kotor akan memudahkan timbulnya serangan berbagai penyakit. Kotoran pada kandang dapat bersumber dari sisa pakan, faeces burung, sampah atau debu. Kotoran ini sering menumpuk pada alas kandang, lantai kandang, atau melekat pada tenggeran. Oleh karena itu, dalam pembersihan, bagian-bagian ini perlu mendapat perhatian. Penggantian  tempat makan dan minum secara rutin perlu dilakukan oleh pengelola.
Menurut jaya (2006), ada beberapa praktek pencegahan yang dapat dilakukan pada satwa burung antara lain:
1.   Sejak awal menggunakan bibit yang berkualitas baik dan sehat.
2.   Makanan dan minuman yang diberikan harus segar, membersihkan dan mengganti makanan dan minuman yang sudah kotor.
3.   Mengisolasi bibit burung yang baru datang atau memasukkan dalam kandang karantina.
4.   Dalam pemeliharaan burung sebaiknya dipisahkan menurut kelas umur burung.
5.   Sanitasi dan kebersihan baik kandang maupun lingkungan sekitar harus tetap diperhatikan.
6.   Pemerikasaan kesehatan burung dan mencegah pengganggu utnuk masuk dalam kandang seperti tikus, kucing, dan ular.
7.   Memberikan vitamin dan makan tambahan secara rutin.


3.3.3 Pengobatan Penyakit
Perawatan kesehatan adalah sebuah proses yang berhubungan dengan pencegahan, perawatan, dan manajemen penyakit. Kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan penangkaran burung jalak bali. Kunci dalam perawatan kesehatan burung adalah pada pemberian makanan yang teratur dan bergizi serta sesuai kesukaan. Burung yang stress biasanya disebabkan karena kelaparan dan akan menjadi liar sehingga dapat menggagu kesehatan dan perkembangbiakannya. Selain itu, kebersihan dari makanan, tempat makan, dan lingkungan kandang dapat mempengaruhi kesehatan jalak bali. Ventilasi udara dan sirkulasi udara di dalam kandang juga harus optimal. Selain itu, adanya gangguan lain seperti ular, tikus, dan kucing karena dapat menjadi predator dan sebagai pembawa penyakit (Masy’ud 2010). Untuk meningkatkan daya tahan tubuh jalak bali di penangkaran, dapat dilakukan dengan cara memberikan multivitamin secara teratur. Untuk mengobati sekaligus untuk mencegah terjangkitnya penyakit cacing dapat juga diberikan obat-obatan. Selain itu, untuk mempertinggi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit maka salah satu cara yang terbaik adalah dengan memberikan makanan yang bergizi. Makanan harus di selang-seling dengan pur kesehatan. Cahaya matahari di pagi hari penting bagi kesehatan burung sebagai sumber provitamin D. Oleh karena itu, diusahakan agar cahaya matahari pagi masuk dengan jumlah yang cukup kedalam kandang (Masy’ud 2010).
Penanganan juga dilakukan oleh pengelola bagi satwa yang terserang penyakit. Misalnya, satwa yang mengidap penyakit tertentu dipisahkan dari satwa yang lainnya agar tidak menular pada satwa burung yang lain di penangkaran MBOF. Satwa yang terserang penyakit dipisah (dikarantina), dan diberi obat, antibiotik serta multivitamin vitabird untuk satwa yang sedang mengidap penyakit. Selain itu juga diberikan obat seperti Antisep untuk pembasmi kuman, Vermixon untuk obat cacing, Mitraflox 12 untuk infeksi bakteri, Ironil suspense untuk penyakit cacing pada unggas, Cendo xitrol untuk steril eyes, Biujana 6 untuk antibiotic, Rodalon untuk antiseptik, Trymesyn untuk obat pencernaan dan pernafasan, Vitafarm sebagai vitamin, dan sebagainya. Penangkaran tersebut tidak memiliki dokter hewan khusus namun memiliki suatu komunitas pecinta burung yang didalamnya terdapat juga dokter hewan sehingga jika ada satwa yang sakit bisa dikonsultasikan pada dokter tersebut.
MBOF selain memberikan obat-obatan lokal, mereka lebih serung  memberikan obat dari Australia, dikarenakan obat lokal dirasakan tidak mempan, sedangkan obat import waulun harganya mahal, namun bekerja lebih baik.
KESIMPULAN

Teknik menejemen pengelolaan satwa di penangkaran Mega Bird and Orchid Farm (MBOF) Bogor dalam  pemeliharaannya memperhatikan dari berbagai aspek pemeliharaan, diantaranya aspek umum satwa yang ditangkarkan terdapat 87 jenis burung. Dalam aspek pakan ketersediaan pakan tersedia dengan baik serta dalam kondisi yang segar dan memperhatikan komposisinya. Terakhir dari aspek kesehatannya telah terintegrasi dengan baik,telah dilakukan perawatan  intensif untuk mencegah serta pengobatan penyakit.

1 comments:

  1. Nikmati Promo Spesial Tournament Casino Live, Dengan Total Hadiah IDR 149.000.000,- !

    Klik Link » ( https://bit.ly/tournamentcasino )

    Nikmati Juga Promo Lainnya :

    ★ Bonus 10% Deposit Pertama !
    ★ Bonus 5% Deposit Setiap Hari
    ★ Bonus Cashback Mingguan 5% s/d 10%
    ★ Bonus Referral 7% + 2%
    ★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
    ★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x

    Menyediakan Taruhan Online Seperti :

    » Bola / Sportsbook
    » Sabung Ayam ( Wala Meron )
    » Casino Live
    » Slot online
    » Togel Online
    » Bola Tangkas
    » Tembak Ikan
    » Poker
    » Domino
    » Dan Masih Banyak Lainnya.

    Bolavita sudah berdiri sejak 2014 . Dan memiliki Licensi resmi di Filipina. Aman dan sudah terpercaya sampai saat ini. Menjadi salah satu partnet Betting online terkemuka dan populer di Indonesia. Untuk anda yang ingin menikmati bonus dan bermain di Bolavita. Langsung saja melakukan pendaftaran & Hubungi Customer service kami ya..

    Link pendaftar Klik : https://bit.ly/3b2Tnq7
    Kontak WhatsApp » Klik Link : https://bit.ly/aktif24jam
    Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) : https://bit.ly/2VD8fER

    # S128
    # SV388
    # CASINO
    # SPORTSBOOK
    # POKER ONLINE
    # TOGEL ONLINE
    # BOLAVITA
    # SABUNG AYAM
    # JUDI ONLINE
    # JUDI TEMBAK IKAN

    ReplyDelete