Friday, March 4, 2016

Bertanya

Terkadang aku berfikir untuk apa aku hidup di dunia ini? untuk apa aku hidup? Tapi setelah kutelusuri lebih jauh dan makin jauh tak ada ketersiaan dalam hidup ini. 
Saat pagi menjelang ku buka mata alangkah besar kuasaNya karna aku masih bisa melihat. Ku buka jendela kamar kuhirup wanginya angin pagi tak ada polusi dan rasa sejuk menusuk hingga rusukku. Kulakukan sujudku untuk menghadapNya. Hanya sekedar bersujud tapi begitu dahsyat yang aku rasakan. Mulai dari ketenangan jiwa dan raga serta rasa damai yang kurasa. Oh  betapa indahnya hidup ini bila kita terus bersyukur. Bersyukur adalah kuncinya. 

Jika ku pikir-pikir saat aku tak bersyukur aku selalu merasa kurang dengan apa yang kudapatkan. selalu dan selalu. lalu aku berfikir hidupku hanya sekali untuk apa aku tak bersyukur? untuk apa aku hanya diam dan mengeluh? untuk apa ? pertanyaan-pertanyaan itu selalu menghantui pikiranku yang akhirnya malah membuat kosong semua.

Kenapa aku bisa seperti ini. Nyata nya padahal aku punya Allah tempat aku berkeluh kesah, tempat buatku mengadu lantas kenap aku masih meragu kenapa aku hidup. inilah yang namanya kurang bersyukur. Seharusnya aku lebih bersyukur memiliki ibu yang begitu mencintai dan menyayangiku. Memiliki bapak walaupun pendiam tapi dia begitu perhatian. memiliki adik yang walaupun nyebelin dia begitu melindungiku. keluargaku itu paket lengkap. Mereka bisa jadi keluarga, sahabat, teman, tempat curhat, tempat berbagi, dan keluarga adalah rumah bagiku untuk kembali. Jadi untuk apa aku tetap galau memikirkan kemana langkah hidupku ini. sungguh Allah sangat membenci hambaNya yang kurang bersyukur. 

Hidupku ini sungguh amat sangat sempurna. Tak perlu uang melimpah asalkan kasih sayang melimpah dan tulus itu cukup untukku bersyukur.